Bagaimana kerja Otak dan apa pula kaitannya dengan presentasi? Dr. John Medina, penulis buku Brain Rules, menjelaskan tentang 12 butir prinsip kerja otak, dan oleh Garr Reynolds "diperas" dalam 3 aturan utama yang bisa dimanfaatkan dalam presentasi.
Ketiga butir penting menurut Garr Reynolds dalam presentasi di atas adalah:
(1) Exercise. Manusia memiliki fitrah untuk selalu bergerak. Duduk atau diam terlalu lama akan menyebabkan cadangan oksigen untuk otak menjadi berkurang, karenanya bergerak menjadi salah satu aktivitas penting dalam berpikir. Tidak aneh kalau banyak orang yang berpikir dengan cara mondar-mandir. Pada saat presentasi, lebih memudahkan kalau presenter tidak duduk atau hanya diam berdiri terpaku di mimbar. Dengan bergerak, khalayak tidak akan bosan, juga akan membuat presenter mendapat ide-ide segar selama presentasi.
People who exercise "outperform couch potatoes in long-term memory, reasoning, attention, and problem solving," says Medina.(2) Attention. Manusia memiliki keterbatasan dalam berkonsentrasi, karenanya, bekerja secara multitasking sangatlah tidak mungkin. Penelitian Dr. Media ini menyebutkan, bahwa interupsi di tengah pekerjaan selalu membawa potensi kesalahan dalam hasil, dan lebih parahnya lagi, cenderung membuat pekerjaan tidak bisa selesai pada waktunya. DAlam presentasi, mengembangkan materi presentasi butuh waktu dan konsentrasi yang khusus. Sebaiknya lakukan dalam sesi yang khusus pula.
"You've got seconds to grab someone's attention and only 10 minutes to keep it."Bagi khalayak, mereka tidak akan dapat menonton Anda sekaligus mencerna materi presentasi yang kelewat rumit dengan teks atau tabel. Upayakan sesederhana mungkin, dominan gambar atau fokus pada obyek tertentu saja. Konsentrasi khalayak biasanya hanya bertahan selama 10 menit, setelah itu akan mulai turun. Sarannya, gunakan sesuatu yang bisa menyegarkan khalayak setiap 10 menit presentasi. Gunakan pula sesuatu yang memudahkan khalayak mengingat konsep yang "berat", seperti penggunaan hook dalam iklan.
(3) Vision. Orang cenderung lebih mudah mengingat sesuatu berdasarkan referensi visual. Terkadang, lebih mudah mengingat ciri fisik seseorang yang bari dikenal, daripada mengingata namanya. Upayakan memanfaatkan bahasa visual dalam presentasi. Mendengar saja kita hanya bisa mengingat informasinya 10% dari informasi asalnya, tetapi dengan melihatanya kita bisa mengingat 65% dari informasinya.
"Professionals everywhere need to know about the incredible inefficiency of text-based information and the incredible effects of images." People should "burn their PowerPoint presentations," says Medina, "and make new ones."
Berikut adalah presentasi Dr. John Medina, di depan tim dari Google: