Tanggal 17 juli 2008, kampus DKV UNPAS menggelar lokakarya pengembangan kurikulum yang selama ini masih jadi pe-er besar buat jurusan. Pertemuan yang dihadiri beberapa senior, pembina, alumni, para dosen, perwakilan dari dekanat, dan para praktisi, akhirnya berhasil merumuskan visi kurikulum ini 5 tahun ke depan. Dokumen resminya akan segera diluncurkan, jadi kita tunggu saja ya.
Tapi mungkin saya bisa kasih sedikit selayang pandang apa yang terjadi di ruang 'sidang' kemarin. Peserta yang hadir, kita urutkan dari yang jabatannya paling tinggi kali yaa... ada Pak Agus Setiawan - Int. (Pak Dekan FIS), ada Pak Heriwanto (PD I FIS), kemudian Pak Komar sebagai pembina, ada Bu Anne (Kajur DKV), trus, Pak Boy (Sekjur DKV), lalu jajaran dosen seperti Pak Tata, Pak Adi, Pak Fadli, Pak Zein, Ibu Ening, Bu Erna, lalu saya sendiri dari jajaran alumni ditemani si Erri, kemudian ada Pak Evi dan Pak Ujum dari jajaran praktisi yang juga dosen. Sisanya, ada beberapa teman yang jadi seksi sibuk.
Diskusi diawali dengan presentasi pihak jurusan mengenai apa yang sudah dicapai hingga saat ini. Lalu bergulirlah sesi diskusi, dari kiri ke kanan, atas bawah, muter, dan seterusnya. Pada intinya, diskusi mengerucut dengan topik menentukan visi yang lebih realistis dan visibel untuk dicapai 5 tahun ke depan. Banyak pertimbangan yang muncul, salah satunya bahwa kita harus mengakui bahwa masih banyak kelemahan. Dan tantangan yang paling besar adalah kita tidak menyeleksi mahasiswa seketat perguruan tinggi lain. Kriteria kita agak longgar, sehingga ini memberi kita input yang sangat bervariasi. Pada intinya, kita belum mungkin mencapai Diamond In - Diamond Out.
Oke, sudahlah menyesali keadaan. Lalu kita akhirnya mencapai kesepatan untuk merumuskan sebuah visi yang lebih visibel. Antara lain, kita memang tidak menjamin mahasiswa keluar sebagai ahli dalam hal teknis, craftmanship, tetapi paling tidak keterampilan yang memadai dalam hal problem solving di bidang komunikasi visual.
Anda adalah desainer, anda adalah problem solver. If you are not offering solution, perhaps you are part of the problem. Maka, kita tidak mau lulusan kita menjadi bagian dari problem pengangguran, atau problem kurangnya SDM di bidang komunikasi visual. :D Menimbang capaian visi itu, maka dirumuskanlah bangunan kurikulum tahun pertama, yang akan dimulai pada tahun 2008/2009. Mungkin bukan sesuatu yang sempurna *karena hanya Tuhan yang sempurna, tul?* tapi semoga menjawab tantangan 5 tahun ke depan. Kita akan lihat bagaimana perkembangannya selama satu tahun ke depan.
Yang menarik dari pembicaraan kita adalah, mengenai seperti apakah jati diri DKV UNPAS ke depan? Mau jadi spesialis atau generalis? Menjadi spesialis dirasa tidak mungkin, karena memang risikonya mempersempit pasar. Maka menjadi generalis lebih memungkinkan. Yang penting, bagaimana caranya menjawab tantangan di dunia luar yang serba cepat. Demikian, nanti kita lihat kelanjutannya. Sudah ada tim yang dibentuk yang akan bekerja untuk membereskan SAP dan silabus dari bangunan kurikulum tahun pertama. Selamat bekerja!
Rahadian P. Paramita a.k.a Amit, DKV 1995
Tapi mungkin saya bisa kasih sedikit selayang pandang apa yang terjadi di ruang 'sidang' kemarin. Peserta yang hadir, kita urutkan dari yang jabatannya paling tinggi kali yaa... ada Pak Agus Setiawan - Int. (Pak Dekan FIS), ada Pak Heriwanto (PD I FIS), kemudian Pak Komar sebagai pembina, ada Bu Anne (Kajur DKV), trus, Pak Boy (Sekjur DKV), lalu jajaran dosen seperti Pak Tata, Pak Adi, Pak Fadli, Pak Zein, Ibu Ening, Bu Erna, lalu saya sendiri dari jajaran alumni ditemani si Erri, kemudian ada Pak Evi dan Pak Ujum dari jajaran praktisi yang juga dosen. Sisanya, ada beberapa teman yang jadi seksi sibuk.
Diskusi diawali dengan presentasi pihak jurusan mengenai apa yang sudah dicapai hingga saat ini. Lalu bergulirlah sesi diskusi, dari kiri ke kanan, atas bawah, muter, dan seterusnya. Pada intinya, diskusi mengerucut dengan topik menentukan visi yang lebih realistis dan visibel untuk dicapai 5 tahun ke depan. Banyak pertimbangan yang muncul, salah satunya bahwa kita harus mengakui bahwa masih banyak kelemahan. Dan tantangan yang paling besar adalah kita tidak menyeleksi mahasiswa seketat perguruan tinggi lain. Kriteria kita agak longgar, sehingga ini memberi kita input yang sangat bervariasi. Pada intinya, kita belum mungkin mencapai Diamond In - Diamond Out.
Oke, sudahlah menyesali keadaan. Lalu kita akhirnya mencapai kesepatan untuk merumuskan sebuah visi yang lebih visibel. Antara lain, kita memang tidak menjamin mahasiswa keluar sebagai ahli dalam hal teknis, craftmanship, tetapi paling tidak keterampilan yang memadai dalam hal problem solving di bidang komunikasi visual.
Anda adalah desainer, anda adalah problem solver. If you are not offering solution, perhaps you are part of the problem. Maka, kita tidak mau lulusan kita menjadi bagian dari problem pengangguran, atau problem kurangnya SDM di bidang komunikasi visual. :D Menimbang capaian visi itu, maka dirumuskanlah bangunan kurikulum tahun pertama, yang akan dimulai pada tahun 2008/2009. Mungkin bukan sesuatu yang sempurna *karena hanya Tuhan yang sempurna, tul?* tapi semoga menjawab tantangan 5 tahun ke depan. Kita akan lihat bagaimana perkembangannya selama satu tahun ke depan.
Yang menarik dari pembicaraan kita adalah, mengenai seperti apakah jati diri DKV UNPAS ke depan? Mau jadi spesialis atau generalis? Menjadi spesialis dirasa tidak mungkin, karena memang risikonya mempersempit pasar. Maka menjadi generalis lebih memungkinkan. Yang penting, bagaimana caranya menjawab tantangan di dunia luar yang serba cepat. Demikian, nanti kita lihat kelanjutannya. Sudah ada tim yang dibentuk yang akan bekerja untuk membereskan SAP dan silabus dari bangunan kurikulum tahun pertama. Selamat bekerja!
Rahadian P. Paramita a.k.a Amit, DKV 1995