Tujuan
Merumuskan kembali visi, misi, kurikulum, serta program kerja DKV UNPAS, dalam bentuk perencanaan strategis 5 tahun ke depan.
Keluaran yang Diharapkan
Dokumen perencanaan strategis yang memuat visi, misi, garis besar kurikulum, dan program kerja DKV-UNPAS 5 tahun ke depan.
Pokok Kegiatan
Dalam rangka merumuskan ulang jati diri DKV-UNPAS, ada beberapa kegiatan yang diusulkan, yaitu:
Merumuskan kembali visi, misi, kurikulum, serta program kerja DKV UNPAS, dalam bentuk perencanaan strategis 5 tahun ke depan.
Keluaran yang Diharapkan
Dokumen perencanaan strategis yang memuat visi, misi, garis besar kurikulum, dan program kerja DKV-UNPAS 5 tahun ke depan.
Pokok Kegiatan
Dalam rangka merumuskan ulang jati diri DKV-UNPAS, ada beberapa kegiatan yang diusulkan, yaitu:
- Menentukan topik perubahan (Affirmative topics). DKV UNPAS sebagai sebuah institusi terdiri dari beberapa elemen. Selain pihak pengelola yang terdiri dari bagian administrasi dan kependidikan, juga ada mahasiswa sebagai “investor” dalam kegiatan pembelajaran di kampus. Apapun bentuk perubahan yang diinginkan dalam tubuh DKV UNPAS, mau tidak mau akan melibatkan ketiga elemen ini, karena perubahan yang setengah hati hanya akan melahirkan frustasi. Duduk bersama secara kolaboratif, menemukan topik perubahan yang paling diinginkan oleh ketiga elemen, adalah sebuah proses ideal dalam mengawali perubahan ini. Topik perubahan adalah topik-topik yang paling diinginkan, paling sering dibicarakan, dan yang paling “menggairahkan” untuk dibicarakan oleh seluruh elemen perubahan. Pertanyaan kuncinya; hal apa di sini yang selama ini berjalan dengan sangat baik?
- Menggali faktor-faktor penentu keberhasilan (Life giving factors). Bergerak dari topik-topik yang menggairahkan, adalah analisa terhadap topik-topik tersebut. Pilihan dari sekian banyak topik yang muncul, merupakan topik yang paling diinginkan oleh semua elemen perubahan. Topik ini lalu dibedah sedemikian rupa, faktor-faktor apa saja yang memungkinkannya bisa terjadi. potensi apa saja yang perlu dikembangkan, dan dalam situasi seperti apa topik seperti itu dapat berkembang. Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan inilah yang perlu “diikutsertakan” dalam rencana menuju masa depan. Pertanyaan kuncinya adalah; hal apa saja yang memungkinkan hal-hal yang selama ini berjalan dengan sangat baik itu bisa terjadi?
- Merumuskan pondasi dasar untuk masa depan (Cornerstone for the bright future) Setelah menemukan faktor yang memungkinkan terjadinya hal-hal yang baik di masa lalu, dan faktor-faktor yang harus dikembangkan di masa depan untuk mewujudkan topik-topik affirmatif, keduanya lalu digabungkan menjadi faktor-faktor utama yang bisa melandasi bangunan masa depan. Faktor utama ini, yang kemudian bisa disebut sebagai pondasi, merupakan faktor yang harus dipertahankan dan ditumbuhkembangkan ke masa depan, sehingga kita bisa membuat mimpi atau cita-cita yang realistis untuk masa depan. Pertanyaan kuncinya; faktor utama/kunci apa saja yang jika kita pertahankan dapat menjamin masa depan yang lebih baik?
- Merumuskan kondisi ideal di masa depan (Vision of the Future) Setelah memiliki pondasi yang jelas bagi “bangunan” masa depan, saatnya mulai menggagas sebuah “bangunan masa depan” yang ideal. Bangunan ini biasa kita sebut sebagai visi, mimpi, atau cita-cita-cita. Intinya, visi atau cita-cita ini adalah tujuan jangka panjang. Pernyataan visi ini haruslah sedemikian jelas, sehingga kita bisa membayangkannya secara visual, dan kalau perlu dapat digambarkan situasinya. Sebuah capaian jangka panjang yang hanya bisa dicapai dengan prasyarat-prasyarat tertentu. Pertanyaan kuncinya adalah. apa yang ingin kita lihat/rasakan (disini) nanti di masa depan (5 tahun lagi)?
- Merumuskan rancangan program kerja (Action plan) Setelah memiliki sebuah gambaran yang nyata tentang masa depan, sebuah visi jangka panjang, perlu mulai dirancang apa saja inovasi yang harus dikembangkan untuk mencapai visi jangka panjang tersebut. Menilik lagi pondasi yang sudah dimiliki, mulai digagas capaian jangka pendek yang dapat memastikan visi jangka panjang terwujud. Rancangan-rancangan kegiatan bisa mulai disusun, orang-orang mulai ditunjuk, panitia disusun, sumberdaya dikerahkan, dan ditetapkan dalam garis waktu (timelline). Pertanyaan kuncinya; apa saja yang harus “diciptakan”? Inovasi seperti apa yang harus dilakukan?
- Menentukan mekanisme proses pengawalan (Monitoring & Valuation) Rencana kegiatan yang sudah disusun, perlu dilaksanakan sekarang juga. Untuk memastikan hal apa saja yang dapat berjalan dengan baik, dan hal apa saja yang perlu ditingkatkan, perlu disusun mekanisme pengawalan (monitoring) yang dilakukan secara berkala. Pengawalan ini akan berupaya mengapresiasi hal-hal yang sudah berjalan baik, dan mencari inovasi baru bagi peningkatan (kegiatan) di masa yang akan datang. Sedangkan penilaian akan dilakukan di akhir jangka waktu visi yang ditetapkan, untuk mengapresiasi inovasi apa saja yang telah diciptakan untuk mewujudkan visi tersebut. Pertanyaan kunci; apa yang sudah berjalan dengan baik, apa yang perlu ditingkatkan?