www.logolounge.com/ |
Manual penggunaan logo sangat penting karena konsistensinya mencerminkan kepribadian si perusahaan yang diwakili oleh logo tersebut. Logo, yang juga menjadi Corporate Identity, bahkan menjadi Brand Identity, harus diterapkan secara konsisten tetapi juga harus mengedepankan paparan yang proporsional sesuai format medianya.
Saat ini Jerry Kuyper memimpin perusahaannya sendiri, Jerry Kuyper Partners yang berkedudukan di Westport, Connecticut. Ia memulai karir desainnya melalui pendidikan desain di University of Cincinnati. Ia memang dibesarkan di Cincinnati, dan ketika mulai bersekolah, ia justru memilih arsitektur di tahun 1966.
www.logolounge.com |
Pada tahun 1976, Kuyper menjadi dosen di jurusan desain grafis di University of Hawaii, dimana ia mendapat banyak pencerahan mengenai kebudayaan dalam karya-karyanya. Pada tahun 1979, ia menerima Fulbright-Hays, dana hibah untuk berkelana dan mengajar selama satu semester di National Institute of Design di Ahmedabad, India. Ia menggunakan kesempatan untuk berkeliling dunia dengan dana hibah ini, mengunjungi berbagai kebudayaan, ke Jepang, Hong Kong, Thailand, India, Nepal, Mesir, Israel, dan ke Eropa, sebelum akhirnya menetap di Los Angeles.
Berikut ini adalah isi dari komentarnya tentang Logo dan Corporate Identity Manual, "a few qualities I try to achieve in identity standards":
- Strategic. Fokus pada argumen utama, mengapa identitas ini penting, dan apa yang ingin dicapai oleh si perusahaan. Jangan terpaku pada bagaimana mereka melakukannya.
- Visual. Paparan visual jauh lebih efektif daripada berpanjang-panjang dengan teks.
- Easy-to-understand. Kembangkan logo yang menarik orang lain untuk merasa dilibatkan, tetapi hindari jargon yang tidak perlu/berlebihan.
- Short. 20 halaman yang informasinya padat jauh lebih baik daripada 50 halaman penuh basa-basi. Tidak perlu memasukkan hal-hal sisipan seperti bagaimana merancang tata letak kartu nama, terutama karena dapat digantikan dengan template yang memudahkan pengguna. Cukup tampilkan secara sekilas.
- Respectful. Pahami siapa yang akan menggunakan manual tersebut, dan jangan sampai apa yang disampaikan dalam manual seolah melecehkan kecerdasan mereka.
- Balanced. Identifikasi fleksibilitas standar dalam manual. Ada hal-hal yang harus diatur dengan sangat kaku, tetapi juga ada yang perlu fleksibilitas. Ingat, terlalu fleksibel dapat menyebabkan kekacauan citra, sebaliknya terlalu kaku menghilangkan kesan komunikatif.
- Digital. Untuk standar/manual yang bersifat sementara, buatlah versi .pdf yang dapat dikirim secara online, atau diunduh dari website, dan dicetak pada mesin printer. Manual digital ini juga dapat dijadikan material online yang membantu siapapun yang membutuhkan secara cepat. Hampir sebagian besar manual yang dicetak, harganya terlalu mahal dan cepat habis karena tidak akan diperbanyak secara massal. Lagipula isinya tidak dapat diupdate sewaktu-waktu terjadi perubahan minor (Manual Book perusahaan General Electric berjumlah 400 halaman pernah dicetak sebanyak 2,000 eksemplar pada tahun 1987, dan tak satupun tersisa di tahun berikutnya)
- Scalable. Digital files yang dapat berkembang atau direvisi akan sangat membantu mematangkan citra perusahaan, lagipula mengelola identitas bukanlah pekerjaan sekali jadi, melainkan proses yang relatif panjang.
*Foto diambil dari website LogoLounge.com.