Image via Wikipedia Sebentar lagi tanggal 17 Agustus. Seperti biasa, kita (negara Indonesia) merayakan hari kemerdekaan, kali ini yang ke 63. Maka 'berbondong-bondong'lah berbagai acara dan iklan di media memanfaatkan momen ini untuk 'jualan'. Tidak ketinggalan, pengiklan Excelcomindo (XL). Kali ini XL memparodikan pembacaan naskah proklamasi RI yang sakral itu.
Muncul beberapa pendapat, ada yang sinis ada juga yang menganggap biasa saja. Apa salahnya memanfaatkan momen untuk kreatifitas iklan? Uhm... Apakah Nasionalisme bisa luntur gara-gara parodi pembacaan naskah proklamasi? Mungkin iya, mungkin tidak. Gak tau juga sih. Tidak ada yang pernah bikin penelitian apa penyebab lunturnya nasionalisme bangsa Indonesia.
Setidaknya, saya tidak pernah baca penelitian macam begini. Kalau Anda punya, silakan nyumbang ke sini. Tapi kalau mau menyinggung sedikit tentang iklan, terutama iklan TV, ini baru rame. Citra proklamasi yang begitu diagungkan bangsa ini, tiba-tiba digugat oleh tampilan iklan XL yang 'kenes', imut, dan sedikit lucu-lucuan. Boleh gak sih? Adakah kaitannya dengan etika iklan? Tau ah, gelap.
Muncul beberapa pendapat, ada yang sinis ada juga yang menganggap biasa saja. Apa salahnya memanfaatkan momen untuk kreatifitas iklan? Uhm... Apakah Nasionalisme bisa luntur gara-gara parodi pembacaan naskah proklamasi? Mungkin iya, mungkin tidak. Gak tau juga sih. Tidak ada yang pernah bikin penelitian apa penyebab lunturnya nasionalisme bangsa Indonesia.
Setidaknya, saya tidak pernah baca penelitian macam begini. Kalau Anda punya, silakan nyumbang ke sini. Tapi kalau mau menyinggung sedikit tentang iklan, terutama iklan TV, ini baru rame. Citra proklamasi yang begitu diagungkan bangsa ini, tiba-tiba digugat oleh tampilan iklan XL yang 'kenes', imut, dan sedikit lucu-lucuan. Boleh gak sih? Adakah kaitannya dengan etika iklan? Tau ah, gelap.