Silakan baca selengkapnya di situs Desain Grafis Indonesia.Pengertian dan pemahaman tentang Desain Komunikasi Visual atau Desain Grafis kian meluas dalam abad ke-21 ini, Desain pada umumnya semakin erat berurusan dengan segala hal tentang tempat manusia dimana ia berada, hubungan dan relasi antar manusia, relasi dengan lingkungan, relasi dengan waktu/saat desain dibutuhkan dan dibuat. Tempat dan waktu membentuk dan mempengaruhi kondisi khas masyarakat. Dalam saat atau era informasi seperti sekarang ini, aspek ”manusia”, ”kehidupan” dan ”lingkungannya” yang selaras dengan tempat, waktu tidak terelakkan lagi dalam strategi desain yang berperspektif baru.
Pada kenyataan sekarang, banyak perguruan tinggi desain khususnya desain komunikasi visual dimanapun mengalami persoalan yang sama, yaitu terputus mata rantai akademik dan dunia nyata, bahwa yang dipelajari di perguruan tinggi dengan realitas persoalan yang ada di masyarakat seyogianya tidak jauh berbeda dan sistem pendidikan yang bertitik berat pada penciptaan dan entrepreneur, bukan pada pencari kerja. Untuk memperkecil gap atau persoalan yang faktual ini, dibutuhkan pendekatan baru dalam pendidikan desain yang taktis dan bernilai beda.
Dalam acara pengukuhan Yongky Safanayong sebagai Guru Besar Tetap Desain Komunikasi Visual, beliau menyampaikan pidato ilmiah berjudul "Integrasi Tempat-Waktu-Kondisi-Sikap: sebagai Perspektif Baru dalam Desain Komunikasi Visual". Sebuah pidato yang sangat menarik, menyangkut visi ke depan DKV yang semakin banyak tantangan.
blog comments powered by Disqus