Pengalaman dan Pengetahuan
Seorang disainer profesional harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam membantu suatu organisasi (baca: perusahaan) mencapai tujuannya melalui disain komunikasi yang strategis. Tentu saja tujuan-tujuan komunikasi yang berkaitan dengan organisasinya.Ia harus menguasai kemampuan dalam membuat konsep, kemampuan teknik, dan menguasai teknologi yang dibutuhkan. Seorang disainer harus mampu menerapkan pengetahuannya tentang manusia, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemahaman, sosial, dan budaya dalam kehidupan manusia.
Seorang disainer profesional harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai dalam membantu suatu organisasi (baca: perusahaan) mencapai tujuannya melalui disain komunikasi yang strategis. Tentu saja tujuan-tujuan komunikasi yang berkaitan dengan organisasinya.Ia harus menguasai kemampuan dalam membuat konsep, kemampuan teknik, dan menguasai teknologi yang dibutuhkan. Seorang disainer harus mampu menerapkan pengetahuannya tentang manusia, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemahaman, sosial, dan budaya dalam kehidupan manusia.
Membangun Proses yang Strategis
Seorang disainer profesional mengkombinasikan unsur kreatif dengan untuk memecahkan masalah, sebuah strategi pemecahan masalah yang diimplementasikan ke dalam suatu disain komunikasi yang efektif. Disainer harus mampu memecahkan masalah-masalah komunikasi, dengan dampak yang harus jelas dan terukur. Disainer perlu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan melalui penelitian, membuat analisa yang akurat, dan menciptakan sebuah strategi yang dengan jelas menyatakan tujuannya. Seorang disainer profesional akan mempresentasikan gagasannya agar mendapat persetujuan perusahaan, dan bertemu dengan klien secara berkala untuk membicarakan perkembangan proyek dan strategi yang dilaksanakan.
Seorang disainer profesional mengkombinasikan unsur kreatif dengan untuk memecahkan masalah, sebuah strategi pemecahan masalah yang diimplementasikan ke dalam suatu disain komunikasi yang efektif. Disainer harus mampu memecahkan masalah-masalah komunikasi, dengan dampak yang harus jelas dan terukur. Disainer perlu mengumpulkan informasi yang dibutuhkan melalui penelitian, membuat analisa yang akurat, dan menciptakan sebuah strategi yang dengan jelas menyatakan tujuannya. Seorang disainer profesional akan mempresentasikan gagasannya agar mendapat persetujuan perusahaan, dan bertemu dengan klien secara berkala untuk membicarakan perkembangan proyek dan strategi yang dilaksanakan.
Kompensasi dan Pembiayaan
Seorang disainer perlu menyampaikan kepada klien mengenai persetujuan kerja dan perkiraan pembiayaan untuk keseluruhan proyek. Ia harus mendapat persetujuan klien untuk semua pengeluaran yang dibelanjakan dalam rangka proyek tersebut. Disainer harus mengajukan bujet yang masuk akal dalam hal penanganan dan administrasi proyek, dan sebelum pekerjaan dimulai harus sudah mendapat persetujuan dari klien. Disainer tidak perlu melakukan pekerjaan yang tiba-tiba, di luar perjanjian yang telah disepakati bersama dengan klien. Semua pekerjaan haruslah terencana, dan sesuai dengan kompensasinya.
Standar Etika
Seorang disainer tidak boleh mengerjakan sesuatu yang sekiranya akan bertentangan dengan kepentingan utama klien. Ia harus menetapkan bahwa semua hal-hal atau informasi yang berkaitan dengan klien adalah rahasia, dan hanya digunakan untuk keperluan yang semestinya. Disainer harus menetapkan jadwal kerja yang masuk akal, dan harus memberi penjelasan kepada klien jika ada perubahan terhadap jadwal yang sudah ditetapkan tersebut. Setiap penggunaan hak cipta harus dijelaskan dan ditetapkan sejak awal pengerjaan proyek tersebut.
Liberal Arts
Seorang disainer sebaiknya menguasai teori-teori komunikasi yang luas, menulis, psikologi, sosiologi, antropologi, bisnis, dan juga hal-hal mengenai manusia. Meski seorang spesialis, ia harus menguasai semua hal yang berkaitan, antara lain marketing, ekonomi, psikologi, teori-teori mengenai sistem, ilmu komputer, dan juga segala hal yang berkitan dengan manusia.
Kompetensi Disainer
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah, termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, melakukan penelitian, analisa, mencari beberapa alternatif pemecahan masalah, membuat prototipe pemecahan masalah, dan juga mengevaluasi proses yang sedang berjalan. Kemampuan untuk mendeskripsikan dan merespon permasalahan seputar khalayak (baca: komunikan) yang menjadi target komunikasi. Di dalamnya termasuk kemampuan untuk mengenali ciri fisik khalayak, pemahamannya, kondisi sosial dan budayanya, yang nantinya akan turut berperan dalam pemecahan masalah komunikasi.
Seorang disainer perlu menyampaikan kepada klien mengenai persetujuan kerja dan perkiraan pembiayaan untuk keseluruhan proyek. Ia harus mendapat persetujuan klien untuk semua pengeluaran yang dibelanjakan dalam rangka proyek tersebut. Disainer harus mengajukan bujet yang masuk akal dalam hal penanganan dan administrasi proyek, dan sebelum pekerjaan dimulai harus sudah mendapat persetujuan dari klien. Disainer tidak perlu melakukan pekerjaan yang tiba-tiba, di luar perjanjian yang telah disepakati bersama dengan klien. Semua pekerjaan haruslah terencana, dan sesuai dengan kompensasinya.
Standar Etika
Seorang disainer tidak boleh mengerjakan sesuatu yang sekiranya akan bertentangan dengan kepentingan utama klien. Ia harus menetapkan bahwa semua hal-hal atau informasi yang berkaitan dengan klien adalah rahasia, dan hanya digunakan untuk keperluan yang semestinya. Disainer harus menetapkan jadwal kerja yang masuk akal, dan harus memberi penjelasan kepada klien jika ada perubahan terhadap jadwal yang sudah ditetapkan tersebut. Setiap penggunaan hak cipta harus dijelaskan dan ditetapkan sejak awal pengerjaan proyek tersebut.
Liberal Arts
Seorang disainer sebaiknya menguasai teori-teori komunikasi yang luas, menulis, psikologi, sosiologi, antropologi, bisnis, dan juga hal-hal mengenai manusia. Meski seorang spesialis, ia harus menguasai semua hal yang berkaitan, antara lain marketing, ekonomi, psikologi, teori-teori mengenai sistem, ilmu komputer, dan juga segala hal yang berkitan dengan manusia.
Kompetensi Disainer
Kemampuan untuk menyelesaikan masalah, termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, melakukan penelitian, analisa, mencari beberapa alternatif pemecahan masalah, membuat prototipe pemecahan masalah, dan juga mengevaluasi proses yang sedang berjalan. Kemampuan untuk mendeskripsikan dan merespon permasalahan seputar khalayak (baca: komunikan) yang menjadi target komunikasi. Di dalamnya termasuk kemampuan untuk mengenali ciri fisik khalayak, pemahamannya, kondisi sosial dan budayanya, yang nantinya akan turut berperan dalam pemecahan masalah komunikasi.
Kemampuan dalam memvisualisasikan informasi yang diperlukan, mengorganisasikan informasi sehingga mudah dipahami, dan juga kemampuan dalam mengolah unsur estetik seperti dalam tipografi, serta gambar-gambar yang diperlukan dalam menyampaikan pesan. Diperlukan juga pemahaman tentang alat-alat dan teknologi yang harus digunakan, dalam rangka menciptakan sebuah visualisasi yang maksimal.Di antara alat dan teknologi itu tidak terbatas hanya pada kemampuan menggambar, komputer, fotografi, teknologi pencetakan, atau interaktif media seperti film, video, atau komputer interaktif.
Pengetahuan dasar dalam bisnis juga penting, karena dituntut pengelolaan pekerjaan disain yang produktif, efektif dan efisien. Untuk disainer yang spesialis di bidang advertising/periklanan, pengalamannya harus mencakup mengenai teori-teori komunikasi, merencanakan suatu kampanye, penilaian terhadap user atau audiens, uji coba pemasaran, branding, art direction dan copy writing.
Juga perlu memahami secara menyeluruh mengenai aspek disain dan produksi. Sedangkan disainer yang spesialis di bidang perencanaan disain dan strategi, harus mmpau bekerja di dalam tim yang terdiri dari multi disiplin ilmu, analisa tingkatan sistem, mampu memecahkan masalah, menulis untuk bisnis, aplikasi manajemen, serta menguasai teori inormasi dan komunikasi.
Untuk mereka yang spesialis di bidang interaktif media atau media berbasis waktu (time-based media), kompetensinya harus mencakup kemampuan dalam membuat storyboard, computer scripting, editing suara, dan segala hal yang berkaitan dengan interface. Juga harus menguasai segala aspek yang diperlukan dalam hal disain dan produksi media-media digital.
To be continued...
To be continued...
Translated by: rahadian p. paramita
American Institute of Graphic Arts
164 Fifth Avenue New York, NY 1001
0212 807 1990