DKV UNPAS Bandung: 3 Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Selera Pasar

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Iklan CDR karya JWT Advertising
Selera adalah hal yang sangat mendasar dalam hidup manusia. Sangatlah jelas bahwa tindakan kita sehari-hari sangat disetir oleh selera kita. Mulai dari hal sederhana seperti pemilihan baju, menu makan siang, isi MP3, Games dan aplikasi pada gadget kita, memilih mentor bisnis, sampai pada hal yang menentukan jalan hidup seperti kepada siapa kita jatuh cinta. Semuanya berkaitan erat dengan selera kita. Bicara tentang selera pada seseorang berarti bicara tentang apa yang dinilainya bagus, cantik, indah, enak, nyaman. Ini jelas tentang pertimbangan estetis.

Menurut filsuf Immanuel Kant (1724-1804) pertimbangan estetika didasarkan pada perasaan subyektif yang terpulang pada masing-masing orang. Kant juga berpendapat bahwa apa yang dinamakan good taste (selera bagus) sebenarnya tidak ada, yang eksis adalah konsensus publik mengenai apa itu keindahan. Kalau dihubungkan dengan selera dan keinginan mengonsumsi bisa jadi  konsensus publik ini = selera pasar atau selera kebanyakan.

Suatu produk budaya, entah itu music, masakan, pakaian ataupun desain, bila berhasil memanfaatkan selera pasar, akan memiliki peluang yang baik untuk sukses di pasaran. Publik kemudian akan dengan rela hati dan antusias membeli (bahkan kalau perlu dengan cara berutang/kredit) produk tersebut. Implikasi di belakangnya, seperti terjerat utang bukan urusan pemasar. Contoh gampangnya adalah seperti pola pengeluaran handphone dan pulsa oleh para “blue-collar worker”, yang memakan persentase yang signifikan dari gaji mereka.

Pemahaman akan budaya adalah kunci kemenangan di medan peperangan = kemenangan pasar. Tanpa penelitian yang mempelajari Islam dan kultur setempat oleh Dr. Snouck Hurgronje (1857-1936), mustahil Belanda mampu meningkatkan control atas Aceh. Sejarah mencatat, kultur adalah benteng pertahanan terhadap dominasi asing. Dan cara mendobrak benteng itu adalah dengan mempelajari kultur tersebut, memperoleh pengertian yang mendalam, dan mencari celahnya. Sampai saat ini cara itu tetap valid.

Langkah pertama dalam mengembangkan atau memenangkan selera pasar adalah mengenali khalayak sasaran, yaitu meneliti kelompok calon pembeli (produk yang ditawarkan).
Strategi berikutnya adalah Indentifikasi Audiens Sasaran yaitu mengidentifikasi pasar yang ingin dibidik, atau dengan kata lain melakukan segmentasi pasar dan pembidikan pasar. Para penjual dapat mengambil tiga strategi pendekatan kepada pasar.

Pertama, pemasaran massal dengan memproduksi dan mendistribusikan secara massal satu produk dan berusaha memikat segala jenis pembeli.

Kedua, pemasaran beragam produk, yaitu keputusan untuk memproduksi dua atau lebih penawaran pasar (produk) yang berbeda dalam model fitur, mutu, ukuran, dan sebagainya yang dirancang untuk menyediakan keragaman bagi selera pasar serta membedakan produk penjual dengan pesaingnya.

Ketiga, pemasaran target yaitu dengan membedakan berbagai kelompok pembeli yang membentuk pasar dan mengembangkan bauran produk dan pemasaran yang sesuai untuk masing-masing pasar sasaran.
Saat ini, para penjual masa kini sedang beralih dari pemasaran massal dan diferensiasi produk kearah pemasaran target karena jenis pemasaran ini lebih membantu dalam mengenali peluang-peluang pasar dan pemasaran yang efektif.  Langkah-langkah pokok pokok dalam pemasaran target terdiri dari Segmentasi Geografis, Segmentasi Demografis, Segmentasi Psikografis, Segmentasi Perilaku, Segmentasi Manfaat, Segmentasi Pasar Industri.

Sudah siap memenangkan pasar dengan memanfaatkan selera pasar untuk produk yang Anda jual?

Tentang penulis bisa di kunjungi rumahnya disini => didisupardi.com
blog comments powered by Disqus