DKV UNPAS Bandung: Bite System: Metode Visualisasi Gagasan

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Bite System: Metode Visualisasi Gagasan

at 11/14/2011 View Comments

Akhirnya, setelah berburu sedemikian lama *ebuset* ketemu juga dengan materi Bite System dari bukunya John NewComb: “The Book of Graphic Problem Solving”. Jaman kuliah dulu, sempat sih memfotokopi bukunya, tetapi lenyap tak berbekas ketika dipinjam oleh oknum teman, yang bahkan sudah lupa siapa namanya. Lewat blog Ambigu Visual, ternyata ada yang berbaik hati memposting lengkap mengenai metode ini di salah satu atikelnya.

Bite System ini metode yang lumayan sistematis dalam menggali gagasan visual, dari mulai menggagas secara verbal, bermain dengan gaya bahasa, thumbnailing, hingga kemudian menemukan sketsa visual yang lumayan konkrit. Intinya, metode yang sangat membantu proses kreatif dalam mencari visualisasi. Terutama dalam membuat visualisasi untuk media, bisa untuk poster, iklan koran, majalah, atau media berbasis visual lainnya.

Dalam Bite System, terdapat enam pertanyaan kunci yang akan membantu desainer/visualiser menemukan gagasan visualisasi dari permasalahan yang dihadapinya. Keenam pertanyaan ini lebih bersifat menggali, dan mengeksplorasi kasus yang akan divisualisasikan. Setiap pertanyaan harus dijawab secara deskriptif, dan sebaiknya tertulis. Berikut keenam pertanyaan kunci tersebut:
  1. Nature. Apakah sifat dasar dari subyeknya? Di sini kita harus bisa mendeskripsikan subyeknya sedetil mungkin. Ini ibarat menjelaskan sesuatu yang asing kepada anak TK, sejelas dan sedetil mungkin. Bayangkan seperti menjelaskan Gajah kepada anak TK, mulai dari hal-hal yang konkrit seperti detil organ tubuhnya, warnanya, hingga sesuatu yang abstrak seperti perilakunya, suara lenguhannya, dst.
  2. Source. Dari mana datangnya subyek ini? Siapa atau apa yang mendatangkannya? Siapa atau apa yang menyebabkannya? Apakah perorangan atau perusahaan? Dilahirkan atau terjadi akibat peristiwa tertentu? 
  3. How Delivered. Bagaimana proses kemunculan/kelahirannya? Lewat pos, email, kurir? Berkembang dengan sendirinya? Atas perintah atau permintaan? Dari arah mana datangnya? Langit, tanah? Mendadak muncul, atau diam-diam sudah mulai muncul?
  4. Size. Berapa besar 'ruang' yang diperlukan untuk subyek tersebut? Pertanyaan ini bisa berarti merujuk ke ukuran fisik dan ukuran emosional; kerdil atau raksasa? Bisa berarti volume, misalnya apakah memenuhi pikiran, atau hal sepele?
  5. Weight. Berapa berat/bobotnya? Ini juga bisa merujuk hal-hal yang bersifat fisik maupun mental, perlu diangkat dengan katrol, atau seringan bulu yang terbang tertiup angin? Bisa membebani pikiran, atau mudah dilupakan?
  6. Why Given. Berdasarkan kebutuhan pokok manusia, mengapa subyek tersebut penting? Apa timbal balik yang diharapkan? Siapa yang diuntungkan? Dijual atau dihibahkan secara sukarela?

Selanjutnya, data-data yang tergali dari keenam pertanyaan tersebut akan disusun menjadi Source Statements. Pernyataan dalam Source Statement merupakan pernyataan dalam satu kalimat ringkas, berkaitan dengan fakta-fakta yang telah didapat dari hasil eksplorasi dengan enam pertanyaan awal tersebut. Biasanya dikembangkan 3-5 pernyataan atau bahkan lebih, tergantung seberapa banyak fakta menarik yang berhasil ditemukan.

Pernyataan Source Statement ini kemudian dikembangkan dalam tiga teknik penyampaian, Word Games, Phrase Games, dan Fact Games. Word Games, mengembangkan pokok pikiran dalam kalimat Source Statement menjadi kalimat baru dengan kata-kata yang sepadan maknanya; Phrase Game, menemukan frasa yang tepat untuk menggantikan pokok pikiran kalimat Source Statement; sedangkan Fact Games, mengembangkan logika yang sepadan untuk pokok pikiran yang dimaksud dalam kalimat Source Statement.

Coba perhatikan contoh berikut:


Subject: Famous Amos Cookies

Source Statement: Famous Amos Cookies have always been the best 

Hasil Word Games: have been the best throughout history
Word Games: Famous Amos Cookies have been the best throughout history


Hasil Phrase Games: Number One
Phrase Games: Famous Amos Cookies has always been number one



Fact Games: You don’t want a Famous Amos Cookies – if you have no taste


Dari hasil permainan kalimat, thumbnail mulai dibuat. Agar memiliki alternatif thumbnail yang beragam, maka untuk setiap Source Statement, dibuatkan 3-5 untuk masing-masing Word Games, Phrase Games, dan Fact Games. Seandainya ada lima Source Statement, maka kemungkinan kita bisa punya 5 x 15 (65) thumbnails alternatif visualisasi sesuai pernyataan pada Source Statement! Tentu tidak semua bisa divisualisasikan dengan mudah, tetapi dengan banyaknya pilihan, akan membantu menemukan visualisasi yang paling cocok. 

Nah, luar biasa kan?

*Gambar-gambar diambil dari blog Ambigu Visual
blog comments powered by Disqus