DKV UNPAS Bandung: Komik 99: Superhero yang Terinspirasi Ajaran Islam

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Komik 99: Superhero yang Terinspirasi Ajaran Islam

at 8/01/2010 View Comments

Seri Komik 99 ini sebenarnya sudah lama, dibuat sekitar tahun 2007. THE 99 mendapat tanggapan positif di dunia, bahkan Forbes menyebut THE 99 “One of the Top 20 Trends Sweeping the Globe.” Pembuatnya adalah Naif Al-Mutawa, kini masuk dalam jajaran 500 Muslim Paling Berpengaruh versi Royal Islamic Strategic Studies Center, Yordania. Komiknya telah sukses diterbitkan dalam delapan bahasa dan akan segera tayang di layar kaca di seluruh Amerika Serikat.

Tim kreatif The 99 adalah nama-nama yang sudah tidak asing dalam bisnis komik, seperti Fabian Nicieza, Stuart Moore, June Brigman, Dan Panosian, John McCrea, Ron Wagner, Sean Parsons dan Monica Kubina – semua sudah pernah bekerja untuk Marvel maupun DC Comics, dua produsen komik papan atas dunia.

Dari presentasinya di TED.com bulan Juli 2010 yang lalu, Naif mengungkapkan gagasan di balik cerita The 99. Latar belakang kisah-kisah The 99 diambil dari setting tahun 1258, ketika Bangsa Mongol mencoba menguasai Bagdad, dan ingin memusnahkannya. Ketika itu semua koleksi buku dari perpustakaan besar Bait al-Hikma dibuang ke Sungai Tigris, dan membuat sungai itu berubah warna menjadi warna tinta. Cerita ini kemudian turun temurun, dan Naif menulis ulang cerita ini menjadi alur komik. Dalam versinya, para pengelola perpustakaan mengetahui peristiwa buruk tersebut akan terjadi, dan ia menjadikan para tokoh itu sang Superhero. Cerita latar komik ini dibuatkan komik versi khususnya, dalam The Legend of The 99 Begins Here.




Gagasan nama The 99, diambil dari 99 Asmaul Husnah, atau 99 nama Allah. Naif percaya bahwa nilai-nilai dibalik 99 nama itu mengandung nilai yang universal, tak peduli apa agama yang dianut. Universalitas ini pantas diangkat untuk mengirimkan pesan positif kepada para pembaca komik The 99, karena memahami pesan agama dengan salah, menjadikan seseorang akan menjadi buruk. Ini juga menyebabkan pesan yang dibawanya menjadi buruk pula. Komik The 99 berhasil mengalihkan pandangan dunia dari retorika stereotipe yang menggambarkan Islam dan para penganutnya sebagai pemrakarsa intoleransi dan kekerasan sejak tragedi 11 September.

Tapi jangan salah, tidak kemudian tokoh yang diangkat dalam komik ini semuanya berlatar belakang Timur Tengah. Karakter dalam komik ini datang dari berbagai budaya dan negara. Tokoh Toro Ridwan misalnya, bahkan diceritakan berasal dari Indonesia. Tokoh ini bergelar FATTAH - THE OPENER, karena ia mampu membuka jalan menuju belahan dunia manapun dengan sabuk ajaib yang ditemukannya di sebuah toko barang bekas. Tokoh ini digambarkan berusia 22 tahun, bermata coklat, dan berambut hitam. Gambar di samping adalah karakter Toro, yang diambil dari web resmi The 99, http://www.the99.org/.

Kenapa Naif tertarik mengangkat tokoh superhero dengan latar belakang Islam? Ia mengatakan bahwa banyak superhero yang lahir dengan pemikiran religius seperti itu. Ia mencontohkan Superman, yang dikirim ke bumi dalam sebuah wadah khusus. Ia menganalogikan kisah ini seperti kisah Nabi Musa, yang ditemukan terapung di Sungai Nil. Ucapan ayah Superman, Jor-El kepada penduduk bumi, "I have sent to you my only son." mirip seperti kisah dalam Alkitab mengenai Yesus.

Dunia komik memang selalu menjadi dunia yang menarik. Ia tidak saja sekedar menjadi bacaan, atau karya ilustrasi yang menawan, tapi juga menawarkan alur cerita yang bisa menyampaikan nilai tertentu. Kritik terhadap komik yang banyak menampilkan kekerasan, seperti yang ada di beberapa komik Jepang, mungkin hanyalah kasus, yang tidak bisa menggeneralisasi selueuh jenis komik yang ada. Komik bisa menjadi sumber belajar yang efektif, tapi komik juga harus menjadi sesuatu yang menghibur.  Jangan perlakukan pendekatan ceramah yang menggurui ke dalam komik, tapi mulailah bercerita.

Anda juga bisa menyimak bagaimana proses komik ini dikembangkan, lengkap dengan ilustrasinya di alamat ini: http://www.the99.org/

UPDATE: Marvel ternyata juga bikin superhero muslim.
blog comments powered by Disqus