DKV UNPAS Bandung: An Introduction to Visual Thinking

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

An Introduction to Visual Thinking

at 7/28/2007 View Comments

Visual Thinking, berpikir visual. Berimajinasi. Bermimpi. Membayangkan. Theater of Mind. Kira-kira kata-kata kunci yang berhubungan bisa lebih panjang dari daftar di atas. Tapi gagasannya sama, bahwa manusia dikaruniai daya pikir (baca: kecerdasan) yang luar biasa. Teori multiple intelligence-nya Gardner baru bisa membagi kecerdasan manusia menjadi 8 bagian. Mungkin nanti akan lebih banyak lagi.

Ingat, We Live in a Beta World! Visual thinking baru sebagian kecil saja. Tapi kedahsyatannya sudah muncul sejak otak kita sedang berkembang di kala masih kecil. Semua anak-anak, di dunia, mengenal bahasa gambar terlebih dahulu baru bahasa lisan. Mereka lebih fasih menyampaikan ide-idenya melalui gambar di dinding ruang tamu, atau di atas sandaran sofa, atau bahkan di pintu-pintu kamar di rumahnya. Jangan tanya kualitas gambarnya dari sisi perspektif, atau alat ukur lain yang sangat Scientific. Tidak akan ada nilainya. Tapi coba apresiasi caranya bercerita. Rasa-rasanya tanpa perspektif dan tetek bengek ukuran-ukuran proporsional, gambar-gambar itu sudah bisa banyak bercerita.

Kalau kita mau sedikit terbuka, kita mungkin bisa turut menikmati ceritanya. Visual thinking kini juga diaplikasikan dalam dunia orang dewasa. Entah sejak kapan kesadaran ini muncul lagi. Yang pasti, ternyata orang dewasa merasa perlu "belajar" lagi menjadi anak kecil, yang mampu menggambar tanpa hambatan aturan-aturan dimensi dan perspektif. Pokoknya hanya menggambar. Bersenang-senang. Tapi sekaligus menjadikan gambar itu sebuah refleksi atas pemikiran yang dimiliki.

Gambar-gambar tersebut ternyata sangat membantu dalam mengorganisasi cara berpikir, sekaligus menata gagasan yang terkadang serabutan, melompat-lompat di otak ingin segera dikemukakan, tapi relevansinya belum bisa diduga. Dengan berpikir secara visual ini, akan membantu menstrukturkan cara berpikir kita, yang secara alamiah memang diciptakan untuk bekerja secara melompat-lompat. Jika otak kita bekerja seperti komputer, maka dibutuhkan waktu kurang lebih 2 tahun untuk mencari "file" yang tersimpan di ingatan kita sebulan yang lalu. Berikut sebuah slide menarik, dari Ryan Coleman:



Silakan menikmati...
blog comments powered by Disqus