DKV UNPAS Bandung: 5 Rahasia Bagaimana Cara Membuat Logo Yang Unik

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Maksud tulisan ini bukan tutorial atau step-by-step membuat logo, karena itu sudah banyak dibahas di buku-buku, situs web dan di kuliah sekolahan desain. Yang dibahas disini adalah yang kadang luput diperbincangkan dalam referensi tersebut. Sesuatu yang ‘sudah pasti’ tapi seringkali diabaikan dalam membuat logo.

LOGO BUKAN HANYA SEKEDAR SIMBOL
Logo adalah simbol yang berfungsi sebagai identitas dari suatu entitas (bentuk entitasnya bisa berupa perorangan, perusahaan atau jasa). Logo bukan hanya simbol, tapi ia harus identik (mirip hingga ke detailnya) dengan entitasnya. Jadi langkah pertama membuat logo bukan dengan cara membuat sketsa bentuk simbol, tetapi harus dimulai dengan mengenali seluk beluk entitasnya.

LOGO HARUS UNIK, TITIK!
Kunci utama agar simbol menjadi ‘logo’ adalah ia harus unik. Kesulitannya, logo yang unik seringkali bentuknya tidak familiar, sehingga banyak menimbulkan penolakan. “Ah, jangan yang ini. Karena nggak seperti logo Bank!” memiliki ke’seperti’an dengan yang lain adalah musuh utama keunikan. Perlu ditekankan bahwa logo tidak harus menggambarkan lingkup usahanya (yang bisa membuatnya sama dengan yang lain), tetapi logo harus dapat menggambarkan karakter entitasnya. Ikuti saja kodrat alamiah entitas, bahwa setiap entitas itu adalah unik dan seharusnya memang tidak sama dengan yang lain.
Sebuah logo Bank yang tidak seperti logo Bank. Desain oleh Saffron (foto: http://saffron-consultants.com)
JANGAN MENDESAIN LOGO DENGAN METODE YANG  SAMA
Metode atau tatacara/prosedur membuat logo pun harus dibuat unik, yaitu disesuaikan dengan masalahnya. Metode membuat desain logo harus terus diperbaharui, kadang logo tidak harus memiliki visibility (keterlihatan) atau readability (keterbacaan) yang tinggi, karena tampilannya harus agak misterius, misalnya.
Logo yang misterius tidak harus memiliki visibility dan readability. (foto: http://www.larryeeles.com)
LOGO TIDAK HARUS KONSISTEN, TAPI HARUS KOHEREN
Koheren adalah konsisten secara logis; artinya, logo tidak harus berupa satu tampilan yang itu-itu saja. Logo bisa muncul dalam variasi konfigurasi tertentu. Jadi ia fleksibel, dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta kondisi di sekitarnya.
Logo harus fleksibel, dinamis dengan lingkungannya. (foto: http://saffron-consultants.com)
JADI, LUPAKAN LOGO YANG TRENDY
Terakhir, hindari pendekatan wujud logo yang mainstream atau ikut arus trend. Jadilah tidak popular.
Selamat membuat logo!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @didiologi
Kunjungi juga rumah Saya disini
blog comments powered by Disqus