DKV UNPAS Bandung: Ini Iklan Apa Bukan?

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Ini Iklan Apa Bukan?

at 8/23/2011 , , , View Comments

Kampanye anti-merokok, khususnya bagi para remaja memang aktif digalakkan dimana-mana. Saat ini, peraturan yang membatasi perokok semakin meluas di beberapa kota besar. Perokok tidak bisa lagi merokok di sembarang tempat, apalagi di ruang publik. Selain membuat beragam kampanye dengan media tradisional, muncul banyak gagasan dengan media 2.0. 'Iklan' yang kita kenal dulu, mungkin sudah mulai berubah wujud sekarang.

Dari Miami, Amerika Serikat, sebuah perguruan tinggi periklanan, Miami AdSchool, membuat eksperimen dengan media sosial untuk mengkampanyekan aksi berhenti merokok. Pendekatan 'iklan' yang mereka buat mungkin sulit disebut sebagai iklan dalam artian yang konvensional. Tengok saja penjelasannya dalam video berikut:



Gagasan besarnya adalah, membuat seseorang berhenti merokok dengan cara mendorong rekan-rekannya berpartisipasi. Sebuah aplikasi di telepon pintar dibuat untuk memantau proses ini. Seseorang yang akan menjadi target, dipilih dan para pendukung yang ingin ia berubah harus menyimpan 'deposit' sebesar sekian dollar. Para pendukung ini akan memantau si target agar terhindar dari kebiasaan merokoknya.

Deposit tersebut akan dapat diambil kembali jika si target benar-benar berhenti merokok, tetapi jika gagal, maka uang tersebut akan disumbangkan ke sebuah Yayasan Kanker yang bekerja sama dengan pengembang aplikasi ini.

Tekanan dari rekan sebaya, atau teman-teman bermain dan nongkrong dirasa efektif dalam mengubah perilaku. Kebiasaan merokok sendiri, seringkali muncul karena desakan lingkungannya. Karena semua teman merokok, maka tak enak rasanya kalau tidak ikut merokok. Maka kebiasaan itu menular kepada siapa saja dalam lingkaran pertemanan tersebut.

Kampanye ini ingin melakukan yang sebaliknya. Seorang perokok akan dipengaruhi oleh rekan-rekannya yang tidak merokok, sedemikian rupa sehingga tekanan rekan sebaya ini memberinya kekuatan untuk benar-benar menghentikan kebiasaannya. Salah satu kelemahan kampanye ini menurut blog simplyzesty.com adalah data mengenai angka kematian perokok di Amerika. 18% angka kematin per tahun, dirasa terlalu berlebihan.

Apakah kampanye seperti ini bisa disebut iklan? Nah, ini sisi menariknya. Iklan dikenal pada jaman dimana komunikasi massa melalui media berlangsung satu arah. Kini, dengan perubahan besar dalam teknologi media, interaksi menjadi salah satu elemen penting dalam bermedia. Tugas 'iklan' kini pun jadi bergeser, dari penyampai informasi, menjadi pemicu interaksi. Jadi, istilahnya mungkin tetap 'iklan', tapi perkembangan teknologi telah memperkaya pemaknaannya.
blog comments powered by Disqus