DKV UNPAS Bandung: Tinjauan: Desain Menyesatkan & Mencerahkan

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Tinjauan: Desain Menyesatkan & Mencerahkan

at 6/27/2011 , View Comments

Karya desain, biar bagaimanapun berkaitan dengan kehidupan. Ia tidak bisa melepaskan diri dari kebutuhan orang-orang, norma yang berlaku, dan kesesuaian dengan konteks lokal. Desain buatan luar negeri belum tentu sesuai dengan ciri unik orang Indonesia, karena secara sosiologis dan fisiologis sudah ada perbedaan.

Sebagai bagian dari penugasan mata kuliah Tinjauan Desain, mahasiswa diminta membuat kajian sederhana tentang dua hal, yaitu contoh karya desain (secara umum) yang dipandang memang menyelesaikan masalah, dan contoh karya desain yang justru menyesatkan khalayak.

Menyelesaikan masalah, jika karya desain itu memang membantu dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Menyesatkan, jika desain itu tidak memedulikan lingkungan sosialnya. Dari beberapa karya kelompok yang masuk, inilah ringkasannya.

Desain yang Menyelesaikan Masalah
Berikut adalah tiga contoh karya desain yang dianggap menyelesaikan masalah.

Sign system ini dikatakan dapat menyelesaikan masalah karena petunjuk ini efisien dan sesuai dengan kriteria yang baik dan benar. Penempatan sign system toilet yang sudah dapat terlihat ketika kita masuk ke pintu utama mall, petunjuk arahnya pun dapat dibuktikan kebenarannya serta mudah dibaca dan mudah dimengerti dengan adanya tambahan visual dari maksud kata ‘toilet’ ini. Di samping itu, petunjuk toilet ini berada di setiap lantai. Bagi pengunjung yang membutuhkan toilet dapat mengikuti petunjuk ini dan akses menuju toilet pun mudah.


Sonim XP3
Ponsel ini benar-benar tahan debu dan air sampai kedalaman 3,3 kaki (sekitar 1 meter). Selain itu ponsel yang diberi nama XP3 Quest ini bahkan tahan banting dari ketinggian 6,5 kaki (1,98 m) di permukaan semen. Diceburkan ke air selama 30 menit pun tak masalah. Ponsel juga bisa beroperasi pada suhu ekstrem, dari – 5 sampai 130 derajat. Pertanyaannya, siapa kira-kira yang membutuhkan ponsel dengan fitur seperti ini?



Iklan ini berjudul Cahaya Asa, dibuat Gudang Garam untuk memperingati hari Natal dan Tahun Baru. Menampilkan nuansa kental Indonesia, iklan ini mengingatkan dan membuka mata masyarakat Indonesia bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam dan kebudayaan yang sangat beraneka ragamTapi ada kritik, meskipun ini iklan korporat, tetapi penggunaan anak-anak dirasa kurang tepat.




Desain yang Menyesatkan
Berikut adalah tiga contoh karya desain yang dianggap menyesatkan.

Yang pertama, ini adalah produksi salah satu distro di Bandung yang bernama Prapatan Rebel. Desain kaos ini mengundang kontroversi dan banyak kecaman dari berbagai kalangan termasuk para komunitas musik metal di Bandung. Komunitas metal Death Metal Sindikat Bandung, merasa terhina dengan adanya plesetan logo mereka dalam kaos ini. Desain kaos ini dianggap membajak, melanggar etika dan pelecehan terhadap suatu golongan.

Sign system di salah satu mall tertua di Bandung ini dianggap tidak menyelesaikan masalah karena penempatannya kurang optimal. Tanda ini justru ditempatkan di dekat lokasi Musholla, tetapi sulit ditemukan di lokasi-lokasi strategis dimana orang berkumpul. Sign system biasanya ditentukan dalam standar internasional, seperti yang dimuat di situs AIGA, dan sign untuk Musholla memang tidak/belum diatur. Sementara ISO hanya mengatur prinsip-prinsipnya saja, misalnya dalam ISO 3864-1:2002  dan ISO 7010:2003

Evening inside Angkot Kunci pada jendela angkot selalu sulit untuk dibuka. Menurut kelompok ini, desain kunci yang tidak ramah, membuat peumpang angkot sering putus asa kalau mau membuka jendela pada angkot. Bayangkan jika Anda sedang kepanasan di dalam angkot dengan jendela tertutup, tetapi sulit menggeser atau membuka jendela tersebut. Meskipun kunci itu terlihat masih baru.
Baiklah, ini ringkasan dari tugas masing-masing kelompok yang sudah dipublikasikan juga melalui blog. Catatan yang harus diperhatikan adalah, bagaimana desainer lebih peka dengan lingkungan sosial. Kepekaan itu hanya bisa dibangun kalau desainer mau membuka mata, memiliki empati yang besar, dan setia dengan filosofi desain yang memang bercita-cita meningkatkan kehidupan manusia, bukan malah mengeksploitasinya.

Tautan kelompok:
blog comments powered by Disqus