DKV UNPAS Bandung: Becoming Compassionate Designer

Arakanlebah, Komunitas DKV UNPAS Bandung

Becoming Compassionate Designer

at 12/11/2007 View Comments

darmano.typepad.com Artikel menarik, dan semoga patut jadi renungan. Dari blog-nya David Armano, seorang desainer yang berpandangan bahwa konsumen bukan lagi obyek yang pasif, tetapi sebagai partisipan aktif. Pada dasarnya, gagasan Om david ini seputar compassionate design, tidak saja buat si user tetapi juga bagi si designer. Ini salah satu kutipan yang menarik,
Think about it this way. It happens to Doctors. The people who swear to uphold Hippocratic oaths. The same people who sometimes hold the key to life or death. When a Surgeon gets so good at his or her craft, sometimes compassion takes a back seat to the honorable goal of saving lives. Sometimes bedside manners become compromised in the process of moving on to the next patient. It's not intentional or out of malice—it just happens. All professionals are vulnerable to this. When we get really good at something, we're tempted to think "I've done this hundreds of times—I know what I'm doing."
Kalau Anda saking seringnya melakukan sesuatu, dan Anda merasa sudah hebat, terkadang menghilangkan 'sesuatu' yang greng. Kita sering kehilangan 'touch of feeling'. Semuanya menjadi kian mekanis. Sesuatu yang seharusnya dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan suka ria, penuh passion, tiba-tiba menjadi 'garing'. Kenapa sepakbola tetap menolak menggunakan teknologi kamera untuk membantu wasit pada saat pertandingan? Karena kita akan kehilangan unsur 'human touch'-nya. Bahwa wasit bisa salah, ya maafkanlah. Wasit jug amanusia. Justru disitulah letak humanity-nya... Kalau Segalanya harus pake aturan baku, pake pakem, sampai-sampai hal-hal yang instingtif harus dibuatkan rumusnya juga... Weleh, apa kata dunia...? Untuk menjadi 'liar' seperti Kak Tizar, tidak ada obatnya. Tidak ada juga bukunya. Tizar, yang sangat fenomenal itu lahir dari dunianya. Lahir dari sentuhan manusia dengan lingkungannya yang beragam. Dan keberagaman lingkungan ini melahirkan Tizar yang sekarang. Hidup Tizar! (Huehehehe...) Jadi, segarkanlah passion Anda pada apa yang Anda kerjakan. Sekali-kali bolehlah keluar dari topik, tetapi jangan keluar konteks. Nanti disebut "Jaka Sembung, Bawa Golok, Gak Nyambung... " Selengkapnya klik saja ke sini. Enjoy!
blog comments powered by Disqus